01 Agustus, 2017

PERISTIWA KEHANCURAN KOTA YERUSALEM YANG PERTAMA

Qur’an surat Al-Israa’ ayat 4-5 dan 7:

4.      (Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab) nabi-nabi Bani Israil terutama yang ditulis dalam Kitab Mikha dan Kitab Yeremia (itu: ”Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka Bumi ini dua kali dan pasti kalian akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”).

5.      (Maka apabila datang saat hukuman bagi) kejahatan (yang pertama dari kedua) kejahatan (itu, Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar) yaitu Raja Nebukadnezar II dan sebagian bala tentaranya yang beragama Islam berkat dakwah Nabi Daniel as, Hananya, Misael dan Azarya dan puluhan ribu bala tentaranya dari Kerajaan Babilonia Baru (lalu mereka merajalela) mengejar-ngejar kalian (di kampung-kampung) kalian kemudian menguasahi, menjajah, membunuh sebagian dari kalian, membawa Raja Zedekia sebagai tawanan dan sebagian besar dari kalian dibawa ke Negeri Babel untuk dijadikan budak (dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana).

7.      Kemudian Kami katakan (Jika kalian) Bani Israil (berbuat baik, berarti kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri. Dan apabila datang saat hukuman) bagi kejahatan yang (kedua) pada tahun 70 M Allah datangkan Jenderal Titus dan tentara-tentara Romawi beserta sekutu mereka yaitu Syria (Suriah) dan Yunani (untuk menyuramkan muka-muka kalian) mereka menyerang, mengepung selama 5 bulan (Maret-Agustus), menaklukkan dan merebut Kota Yerusalem, membantai penduduknya (dan mereka masuk ke dalam masjid) untuk menjarah benda-benda berharga milik masjid dan dibawa ke Kota Roma lalu menghancurkan dan membakar Kota Yerusalem dan Masjidil Aqsha (Bait Suci) untuk kedua kalinya sampai pondasinya rata dengan tanah dan tidak menyisakan satu batu pun yang membentuk masjid yang membuat Kota Yerusalem tampak menjadi sebuah daratan. Sehingga orang-orang yang lewat dan berkunjung ke Yerusalem tidak mengira bahwa tempat itu pernah menjadi ibu kota dan pemukiman penduduk. Para legiun Romawi Barat itu hanya menyisakan tembok yang mengelilingi halaman Masjidil Aqsha kedua bagian barat sepanjang 60 m yang dikenal dengan nama ”Tembok Ratapan”. Yang sebelum dihancurkan dan dibakar oleh bala tentara Romawi dahulu, mulai awal tahun 19 M sampai 64 M Masjidil Aqsha kedua itu oleh Raja Herodes Agung telah direnovasi dan diperluas dengan membangun tembok yang mengelilingi masjid tersebut, panjang tembok aslinya sekitar 485 meter dan 3 menara Benteng Herodes yang tidak dirobohkan oleh mereka (sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk menghancurkan terhadap apa saja yang mereka kuasai dengan penghancuran sehabis-habisnya) seluruh Yerusalem termasuk penghancuran dan pembakaran Masjidil Aqsha pertama tahun 586 SM.

Pada tahun ke-3 pemerintahan Raja Yoyakim bulan April tahun 605 SM, Raja Nebukadnezar II dari Kerajaan Babilonia Baru (Irak Selatan modern/Tanah Sinear) dan bala tentaranya menyerbu dan mengepung Kota Yerusalem ibu kota Kerajaan Yehuda/Yahuda/Yudea untuk pertama kalinya dan bulan Agustus berhasil merebut Yerusalem dan menaklukkan Raja Yoyakim lalu mereka masuk ke Masjidil Aqsha untuk pertama kalinya pula dan menjarah sebagian benda-benda berharga milik masjid dan dibawa ke Babilonia atau Babel lalu dimasukkan ke dalam kuil pemujaan Dewa Marduk, yaitu ’tuhan’ (dewa) utama mereka. Selain itu, Raja Nebukadnezar II bertitah kepada Aspenas, kepala istananya untuk membawa beberapa orang Israel yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai macam hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yaitu orang-orang yang pandai untuk dipekerjakan dalam istana Raja Babilonia Baru, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Di antara orang-orang Yehuda yang dibuang ke Babel itu adalah Nabi Daniel as yang waktu itu masih berumur 2 tahun beserta ketiga teman beliau as, yaitu Hananya, Misael dan Azarya. Ketika Nabi Daniel as, Hananya, Misael dan Azarya telah dewasa, berkat usia mereka yang muda serta perawakan dan tindak tanduk yang baik, mereka dipilih untuk dididik dan dilatih selama 3 tahun untuk menjadi penasehat raja. Setelah menyelesaikan pendidikannya itu, Nabi Daniel as, Hananya, Misael dan Azarya bersama dengan orang-orang Kasdim, para juru ramal, orang bijak dan para ahli nujum diangkat oleh Raja Nebukadnezar II untuk berkerja di istananya menjadi penasehat raja di Kerajaan Babilonia Baru. Bulan Desember tahun 598 SM Raja Nebukadnezar II datang kembali yang ke-2 kalinya untuk menghukum Raja Yoyakim karena memberontak kepada Raja Nebukadnezar II, Raja Yoyakim ditangkap dan mendapat perlakuan buruk dari Raja Nebukadnezar II yang mengikatnya dengan 2 rantai tembaga lalu dibawa keluar Yerusalem dan ia mati tahun 597 SM dalam usia 36 tahun ketika dalam perjalanan setelah sampai di wilayah Kerajaan Babel. Jenazah Raja Yoyakim dilemparkan atau dicampakkan begitu saja di tepi jalan seperti seekor keledai yang mati di jalanan, sehingga mayatnya terkena udara panas di waktu siang dan terkena udara dingin di waktu malam, Kitab Yeremia pasal 22 ayat 19 dan pasal 36 ayat 30, tidak ada sama sekali upacara penguburan jenazah Raja Yoyakim sebagai manusia apalagi upacara penguburan jenazahnya sebagai seorang raja, sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan pula, Allah telah menurunkan ayat-ayat yang jelas. Dan bagi orang-orang kafir ada azab yang menghinakan, Al-Mujaadilah ayat 5. Hal itu sebagai azab dari Allah karena Raja Yoyakim durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mendustakan ayat-ayat-Nya, rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, seperti: menyembah berhala dan berkorban untuk berhala, membunuh Nabi Uria as, Kitab Yeremia pasal 26 ayat 20-23 dan memerintahkan untuk menangkap Nabi Yeremia as dan Barukh bin Neria jurutulis dan sahabat beliau as tetapi tidak berhasil karena Allah menyembunyikan mereka, hanya karena nabi-nabi utusan Allah itu menyampaikan peringatan-peringatan-Nya yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya, Kitab Yeremia pasal 36 ayat 1-32, ia juga membunuh banyak alim ulama Israel yang saleh yang menyuruhnya berlaku adil sehingga Yerusalem menjadi penuh dengan darah dari orang yang tidak bersalah, maka Tuhan (Allah) tidak mau mengampuninya, Kitab 2 Raja-raja pasal 24 ayat 4, menindas dan memperbudak rakyatnya yang diperintah untuk membangun istananya dan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas lainnya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu, tidak akan diringankan azab dari mereka dan tidak pula mereka diberi tenggat atau batas waktu, Al-Baqarah ayat 161-162. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah dan melakukan kezhaliman, maka Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka dan tidak pula akan menunjukkan kepada mereka suatu jalan ketakwaan. Kecuali jalan ke Neraka Jahannam, mereka itu adalah penghuninya kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah, An-Nisaa’ ayat 168-169, Al-Maaidah ayat 10, 86 dan Al-A’raaf ayat 36. Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang kafir itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan untuk mereka dalam Kitab Lauhul Mahfudz sehingga jika datang kepada mereka utusan-utusan Allah yaitu para malaikat untuk mengambil nyawa mereka seraya mengatakan kepada mereka: ”Di mana berhala-berhala yang biasa kamu sembah selain Allah?” Mereka menjawab: ”Berhala-berhala itu telah lenyap dari kami.” Dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir, Al-A’raaf 37. Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah menyediakan untuk orang-orang kafir Neraka yang bernyala-nyala, Al-Fath ayat 13.

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu Langit bagi mereka dan tidak pula mereka masuk Surga untuk selama-lamanya sebagaimana unta tidak mungkin masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan, Al-A’raaf ayat 40. Firman Allah: ”Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari iman? Yaitu orang-orang yang mendustakan Alkitab dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus kepada mereka. Kelak di akhirat mereka akan mengetahui ketika belenggu dan rantai-rantai dipasang di leher mereka seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api Neraka”, Al-Mu’min ayat 69-72. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih, Al-Jaatsiyah ayat 11. Barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sungguh ia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata, Al-Ahzab ayat 36. Padahal Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil bahwa mereka berjanji akan beriman dan bertakwa kepada Allah tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu dan taat kepada rasul-rasul-Nya. Terus-menerus tanpa putus Allah telah mengutus kepada mereka sebagian besar rasul-Nya untuk membimbing Bani Israil ke jalan yang lurus, Al-Baqarah ayat 87, Kitab Yeremia pasal 25 ayat 3-4, pasal 26 ayat 5 dan pasal 44 ayat 4, tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh, Al-Baqarah ayat 61, 87, 91, Ali-‘Imran ayat 21, 112, 181, 183, An-Nisaa’ ayat 155, Al-Maaidah ayat 70 dan Kitab 1 Raja-raja pasal 19 ayat 10. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Allah, sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu, Al-’Ankabuut ayat 4. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun terhadap mereka dengan mendustakan dan membunuh rasul-rasul-Nya itu. Dan karena kekafiran dan kefasikan mereka, maka sebagian besar Bani Israil itu menjadi buta mata hatinya dan tuli tidak bisa mendengarkan ayat-ayat-Nya, lalu mereka bertobat dan Allah menerima tobat mereka. Kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli lagi dan Allah Maha Melihat terhadap apa yang mereka kerjakan, Al-Maaidah ayat 70-71. Raja-raja Kerajaan Yehuda berjumlah 20 orang, yang 7 orang menyembah Allah dan yang 13 orang adalah raja-raja penyembah berhala yaitu : Raja Abia, Yoram, Ahazia, *Atalya, *Yoas, Amazia, Ahas, *Manasye, Amon, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia, mereka durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, Perjanjian Lama Kitab 1 + 2 Raja-raja, Kitab Tawarikh, Kitab Yesaya, Kitab Yeremia dan Kitab Yehezkiel.

*Ratu Atalya satu-satunya penguasa wanita dari Kerajaan Yehuda yang bukan keturunan Nabi Daud as. Ratu Atalya adalah putri Raja Ahab dan Ratu Izebel dari Kerajaan Israel, ia istri Raja Yoram dan ibu Raja Ahazia dari Kerajaan Yehuda. Setelah tewasnya Raja Ahazia yang hanya berkuasa selama 1 tahun karena dibunuh oleh Raja Yehu cucu Nimsi dari Kerajaan Israel Utara, sementara putra mahkota masih berumur sekitar 1 tahun, maka ibu suri yaitu Ratu Atalya yang licik dan bukan keturunan Nabi Daud as dan Nabi Sulaiman as bisa menduduki takhta Daud menggantikan putranya. Setelah berkuasa Ratu Atalya berusaha membunuh semua keturunan Raja Yehuda supaya bisa tetap berkuasa, bibinya yaitu Putri Yoseba (Yosabat) adik Raja Ahazia putri Raja Yoram dan istri Imam Besar Yoyada menyelamatkan Pangeran Yoas dengan menculiknya di tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibantai lalu menyembunyikannya bersama inang yang menyusuinya ke dalam gudang tempat tidur di Masjidil Aqsha. Maka tinggallah Pangeran Yoas bersama bibimya untuk bersembunyi di Baitullah selama sekitar 6 tahun, dan selamatlah Pangeran Yoas dari pembantaian neneknya yang seorang penyembah berhala Baal. Sementara itu, Ratu Atalya duduk di atas takhta Daud dan memerintah Negeri Yehuda dengan pemerintahan yang bengis sekitar 6 tahun pada tahun 842-835 SM, Kitab 2 Tawarikh pasal 23 ayat 1-21.

*Setelah sekitar 6 tahun Ratu Atalya berkuasa di Kerajaan Yehuda, Imam Besar Yoyada menobatkan Pangeran Yoas menjadi Raja Yehuda di Masjidil Aqsha, mendengar hal itu Ratu Atalya murka, ia keluar istana menemui musuh-musuhnya, para kepala pasukan tentara menangkapnya dan membunuhnya dengan pedang di jalan masuk istana raja di pintu gerbang kuda yang terletak di luar Masjidil Aqsha. Setelah tewasnya Ratu Atalya, maka Raja Yoas bisa menduduki takhta Daud selama 40 tahun sekitar tahun 835-795 SM. Setelah wafatnya Imam Besar Yoyada dalam usia 130 tahun, Raja Yoas, pemimpin-pemimpin (pejabat) Yehuda dan sebagian besar rakyat Yehuda murtad dari agama Allah yaitu agama Islam menjadi penyembah berhala. Nabi dan Imam Zakharia as putra Imam Besar Yoyada memberi peringatan kepada mereka yang sesat karena telah menjadi orang-orang kafir, tetapi mereka tidak mau mendengarkan peringatan itu. Kemudian mereka bersepakat membunuh Nabi Zakharia as bin Yoyada, Raja Yoas bin Ahazia memerintahkan mereka untuk merajam Nabi Zakharia as sampai mati di pelataran Masjidil Aqsha. Maka Allah mengazab Negeri Yehuda dan Yerusalem dengan mendatangkan Raja Hazael dan tentara-tentaranya dari Kerajaan Aram-Damsyik (Damaskus – Suriah modern) untuk menyerang Kerajaan Yehuda. Semua pemimpin-pemimpin Yehuda tewas terbunuh dan Raja Yoas kalah dan menderita luka-luka berat, lalu ia memberi upeti kepada Raja Hazael, sehingga Raja Aram itu tidak jadi menyerang Kota Yerusalem. Ketika Raja Yoas di rumah berbenteng Milo - Yerusalem yang dahulu dibangun oleh Nabi Sulaiman as, Kitab 1 Raja-raja pasal 9 ayat 24 dan ketika ia dalam keadaan berbaring sakit karena menderita luka-luka berat yang didapatnya dalam perang melawan Raja Hazael, perwira (ajudan) Raja Yoas bin Ahazia yaitu Yozakar bin Simeat dan Yozabad bin Somer membunuh rajanya sendiri dengan pedang ketika sedang tidur di atas ranjangnya pada tahun 795 SM untuk membalas kematian Nabi Zakharia as bin Yoyada. Jenazah Raja Yoas bin Ahazia dimakamkan di Kota Daud tetapi tidak dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Yehuda. Raja Yoas (Yehoash) bin Ahazia bin Yoram bin Yosafat bin Asa bin Abia bin Rehabeam bin Sulaiman as bin Daud as menjadi orang kafir penyembah Baal sampai akhir hidupnya dan putranya Raja Amazia bin Yoas menggantikannya menjadi raja, Kitab 2 Tawarikh pasal 24 ayat 1-27, Kitab 2 Raja-raja pasal 11 ayat 1-21, pasal 12 ayat 21-20.

*Akhirnya Raja Manasye bin Hizkia bertobat dan hanya menyembah kepada Allah tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu. Hal itu terjadi setelah kerajaannya diserang dan ia ditaklukkan oleh Raja Asyur (Assyria) yaitu Raja Esarhaddon bin Sanherib bin Sargon II yang menawan dengan merantainya lalu membuangnya ke Babel dijadikan budak dan tahanan untuk membangun Babilonia pada tahun 681 SM. Dalam keadaan terdesak, ia berdoa kepada Allah berusaha melunakkan hati-Nya dengan sangat merendahkan diri di hadapan-Nya, maka Allah mengabulkan doanya dan mendengarkan permohonannya. Sehingga Raja Esarhaddon memulangkannya ke Yerusalem dan memulihkan kembali kedudukannya sebagai raja di Kerajaan Yehuda, Kitab 2 Tawarikh pasal 33 ayat 12-13.

Raja-raja Yehuda dan keluarganya hidup mewah di istana megah, raja-rajanya, para bangsawan, para pejabat, orang-orang kaya menindas dan memperbudak bangsanya sendiri. Raja-raja Yehuda yaitu Manasye, Amon, Yoyakim, Yoyakhin, Zedekia (Shiddiqia) dan para pemuka agama yang kafir dan fasik membunuh orang-orang saleh (alim ulama) yang tidak bersalah hanya karena mereka yang menyuruh manusia berbuat adil, Ali-’Imran ayat 21 dan Kitab 2 Raja-raja pasal 24 ayat 4, sehingga telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang-orang yang tidak bersalah, para tokoh agamanya membiarkan rakyat ditindas, Al-Baqarah ayat 61, Ali-’Imran ayat 112 dan Al-Maaidah ayat 78-79. Sesungguhnya orang-orang Israel yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan telah membunuh lebih dari 10 ribu nabi-nabi-Nya tanpa alasan yang benar karena menyampaikan ayat-ayat-Nya yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka dan membunuh orang-orang saleh yang menyuruh mereka untuk berlaku adil di antara manusia, maka sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang kafir itu akan menerima azab yang pedih, Ali-‘Imran ayat 21. Mereka itulah orang-orang yang gugur amalan-amalan mereka di dunia dan di akhirat dan tidaklah mereka mempunyai penolong-penolong yang akan melindungi mereka dari azab Allah, Ali-‘Imran ayat 22. Sebagian besar Bani Israil tidak menyembah Allah lagi mereka telah melupakan Allah, bahkan di dalam dan di luar Bukit Bait Suci mereka menyembah ’tuhan-tuhan’ selain Allah dan hanya membanggakan Masjidil Aqsha (Haikal Sulaiman) mereka yang merupakan bangunan terindah di seluruh dunia pada zaman itu karena dihias dengan tiang-tiang masjid yang dilapisi tembaga, ruangan masjid dilapisi emas, perak, batu-batu mulia, pualam, diukir segala gambar binatang melata dan gambar-gambar binatang yang menjijikkan dan segala berhala Bani Israil terukir pada tembok sekelilingnya dan sebagainya. Maka Allah telah menunjukkan kemurkaan-Nya dengan mengazab para penguasanya, pejabat negaranya, pejabat keagamaannya dan sebagian besar orang-orang Israel yang kafir dan zhalim melalui penyerangan tentara-tentara Babel atas perintah Raja Nebukadnezar II yang memerintahkan menantunya Nergal-sarezer (Neriglissar) suami Putri Kassaya dan panglima perang Babel, Nebuzaradan kepala pasukan pengawal raja, Nebusyazban kepala istana, para perwira lainnya dan puluhan ribu bala tentaranya ke Israel Selatan untuk merebut dan menguasai kepemilikan Kota Yerusalem dari tangan Raja Zedekia yang sebelumnya dikepung sekitar 2 tahun sejak tanggal 15 Januari 588 SM sampai 18 April 586 SM. Akhirnya tentara-tentara Raja Nebukadnezar II berhasil menerobos tembok yang mengelilingi Kota Yerusalem dengan menghancurkan dan merobohkannya, kemudian mereka memasuki dan menyerbu ke dalam ibu kota Kerajaan Yehuda tersebut dan membunuh sekitar 1/3 penduduknya.

Tentara-tentara Babel membunuhi para prajurit dan rakyat Yehuda dari yang muda sampai yang tua di Kota Yerusalem kemudian menghancurkan dengan membakar sehabis-habisnya seluruh Yerusalem termasuk membakar habis Bukit Bait Suci/Haikal Sulaiman/Al-Haram Asy-Syarif/Al-Masjid Al-Aqsha/Masjidil Aqsha pertama/Bait Allah/Bait Suci/Beit HaMikdash dan istana raja yang didirikan (dibangun) selama 20 tahun oleh Nabi Sulaiman as, Kitab 1 Raja-raja pasal 6 ayat 1-38 dan pasal 9 ayat 10) sampai-sampai benda-benda suci untuk perlengkapan ibadah yang ada di dalam masjid yang membuat para nabi Allah gemetar untuk menyentuhnya, telah diinjak-injak oleh orang-orang kafir (dari sebagian bala tentara Raja Nebukadnezar II) dari Babel yang sangat keji itu. Sebelum tentara-tentara Babel membakar istana raja, Masjidil Aqsha, rumah-rumah rakyat Yehuda dan rumah-rumah para pejabat Kerajaan Yehuda dengan terlebih dahulu mereka menjarah harta benda milik istana raja, milik raja, milik para pejabat, milik orang-orang kaya dan harta benda milik masjid yang berupa benda-benda yang dilapisi tembaga dan berbahan tembaga seperti: kereta-kereta, bejana besar, tiang-tiang masjid dan hiasannya yang dibuat oleh Nabi Sulaiman as untuk masjid, Sabaa’ ayat 12-13, ruangan masjid yang berlapis emas dan semua benda-benda perkakas yang berbahan emas, perak, tembaga dan batu-batu mulia termasuk perkakas-perkakas yang dipakai untuk upacara keagamaan milik masjid, semuanya dijarah oleh tentara-tentara Babel itu dan dibawa ke Tanah Sinear. Kemudian pada bulan Agustus 586 SM tentara-tentara Babel membakar Masjidil Aqsha dan seluruh Yerusalem sampai hancur lebur rata dengan tanah, Kitab 2 Raja-raja pasal 25 ayat 8-10 dan Kitab Yeremia pasal 52 ayat 12-14. Raja Zedekia, keluarganya dan sisa-sisa tentaranya melarikan diri tetapi mereka dikejar dan tertangkap di Jerikho dan Nebuzaradan juga menangkap Imam Besar (Agung) Seraya, Imam Kepala Sefaya, 3 orang penjaga Masjidil Aqsha, 5 penasehat pribadi raja, panglima dan wakilnya serta 60 rakyat yang ada di Kota Yerusalem itu, kemudian mereka semua dibawa untuk menghadap Raja Nebukadnezar II di Ribla di tepi Sungai Orontes di bagian barat-tengah Kota Hamat, Provinsi Hama – Suriah modern yang berjarak sekitar 213 km di utara Kota Damaskus dan 46 km di utara Kota Homs. Setelah sampai di Ribla, semua pejabat agama dan semua pejabat utama pemerintahan Kerajaan Yehuda yang ditangkap oleh Nebuzaradan, disiksa lalu disembelih persis di luar perkemahan tentara Babilonia. Sementara itu, Raja Nebukadnezar II memerintahkan algojo untuk menyembelih anak-anak Raja Zedekia di depan matanya, setelah itu dibutakanlah mata Raja Zedekia lalu ia diikat dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babilonia pada bulan Agustus 586 SM bersama sebagian besar rakyat Yehuda yang selamat dari pembunuhan tentara-tentara Babel dan kehancuran Kota Yerusalem. Orang-orang Israel yang kafir itu diangkut dari negerinya lalu dibuang ke Babilonia untuk dijadikan budak, Raja Zedekia menjadi tawanan dan dimasukkan ke penjara dan meninggal di Babilonia, Kitab Yeremia pasal 52 ayat 1-30 2 dan Kitab 2 Raja-raja pasal 24 ayat 18-20, pasal 25 ayat 1-21. Kemudian Kerajaan Yehuda dijadikan provinsi Kerajaan Babilonia Baru dan mengangkat Gedalya bin Ahikam sebagai gubernur di Provinsi Yehuda. Orang-orang Israel yang mengungsi ke negara-negara tetangga ketika tentara-tentara Raja Nebukadnezar II menyerbu Yerusalem, kembali pulang ke negerinya lagi, di antaranya Ismael bin Netanya yang masih keturunan raja. Pada tahun 581 SM Ismael dan sepuluh orang yang bersamanya, membunuh Gedalya dan banyak orang Yahudi yang mendampinginya dan juga membunuh banyak orang Babel yang ditinggalkan oleh Raja Nebukadnezar II untuk bertugas dengan Gedalya di Kota Mizpa (Mitzpah) sekarang Desa Masephta. Orang-orang Israel yang masih tinggal di negerinya menjadi ketakutan akan pembalasan Raja Nebukadnezar II, karena pejabat yang diangkatnya telah dibunuh oleh orang-orang Yehuda, Kitab Yeremia pasal 40 ayat 7-16 dan pasal 41 ayat 1-18, peristiwa itu terjadi pada tahun 581 SM, lalu mereka melarikan diri ke Tahpanhes, sekarang Tell Defenneh sebuah kota kuno terletak di tepi Danau Manzala dekat perbatasan Sinai di bagian timur delta Sungai Nil pada cabang Sungai Tanitic, situs ini sekarang terletak di Terusan Suez sekitar 29 km sebelah timur tenggara dari  Kota Tanis – Mesir Utara.

Maka Raja Nebukadnezar II memerintahkan lagi Nebuzaradan ke Yerusalem pada tahun 581 SM untuk menghukum orang-orang Yehuda dan membawa ke Babilonia 745 jiwa orang Yehuda dan menjadikan mereka budak, sehingga Kota Yerusalem dan semua kota Kerajaan Yehuda tidak ada seorang pun penduduknya yang tinggal di sana, Kitab Yeremia pasal 33 ayat 10 dan pasal 44 ayat 2. Orang-orang Yehuda yang mengungsi ke Mesir karena ketakutan akan pembalasan Raja Nebukadnezar II akhirnya di sana sebagian besar dari mereka mati karena penyakit sampar, kelaparan dan dibunuh oleh Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya yang menginjakkan kaki mereka di Negeri Mesir pada tahun 568 SM untuk mengepung dan mengalahkan Fir’aun Ahmasis (Ahmose) II karena telah menerima baik para pelarian Israel itu ke negerinya. Setelah menaklukkan Kerajaan Mesir pada tahun 567 SM, Raja Nebukadnezar II mendirikan tahta kebesaran di Tahpanhes dan sebagian orang-orang Yehuda yang melarikan diri ke Tahpanhes, dibawa ke Babilonia sebagai tawanan. Hanya beberapa orang pengungsi Yehuda yang bisa pulang kembali ke negerinya dengan selamat dari penyerangan dan penaklukkan Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya ke Kerajaan Mesir tersebut, Kitab Yeremia pasal 43 ayat 10-13 dan Kitab Yehezkiel (Ezekiel) pasal 29 ayat 19. Semua malapetaka yang menimpa para raja Yehuda, para bangsawan, para pejabat kerajaan, para tokoh agama dan sebagian besar rakyat Yehuda (Israel) dan negeri mereka itu adalah azab dari Allah akibat perbuatan tangan-tangan mereka sendiri, karena sebagian besar Bani Israil itu kafir, mereka menyekutukan Allah, bahkan tidak beriman dan tidak bertakwa kepada Allah, mendustakan ayat-ayat-Nya, durhaka dan tidak taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mendustakan, menzhalimi, menganiaya, membenci, menghina, memperolok-olok, membunuh sebagian nabi-nabi-Nya, memenjarakan beberapa nabi-Nya termasuk memenjarakan Nabi Yeremia as dan rencana pembunuhan terhadap Nabi Yeremia as yang gagal karena dilindungi oleh Ahikam bin Safan, anak sekretaris Kerajaan Yehuda yaitu Safan bin Azalya, maka selamatlah nyawa Nabi Yeremia as, Kitab Yeremia pasal 26 ayat 24. Mereka telah menjadi penyembah berhala-berhala, berkorban untuk berhala-berhala, mengorbankan anak-anak mereka sendiri untuk korban bakaran utuh yang dipersembahkan kepada berhala-berhala yang menjadi ’tuhan-tuhan’ mereka. Di tengah-tengah kehidupan sehari-hari masyarakat Bani Israil yang sebagian besar adalah orang-orang kafir, maka merajalela praktek riba dengan bunga sangat tinggi, bahkan renten dengan bunga pinjamannya berbunga jika orang yang berhutang tidak bisa membayar hutangnya, hal itu mereka lakukan kepada bangsa lain selain Bani Israil, padahal Allah mengharamkannya dalam Kitab Keluaran pasal 22 ayat 25.

Dan merebaknya praktek perdukunan dan perbuatan syirik lainnya, bersumpah atau bersaksi palsu, penipuan, ketidakjujuran, perzinaan, ritual pelacuran bakti dan semburit bakti di kuil-kuil berhala bagi orang-orang Israel yang meyembah para Baal dan para Asyera yaitu agama bangsa Kanaan, kejahatan (kezhaliman), kekejaman (kekerasan), pesta pora, mabuk-mabukan adalah pemandangan sehari-hari, korupsi merajalela dalam kehidupan masyarakat Kerajaan Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda), terutama dilakukan oleh para pemimpin keagamaan. Ada banyak tuan tanah yang menindas orang-orang miskin yang tersisih, perampasan hak dan harta milik orang lain (termasuk merampas tanah milik orang miskin), penyelewengan hukum, ketidakjujuran, ritual peribadatan yang hanya seremonial, keserakahan (rakus akan harta dunia), ketidakadilan, suap-menyuap, pemerasan, para penguasanya menindas dengan menjadikan bangsanya sendiri sebagai budak. Nabi Mikha as dari Moresyet-Gat menentang ketidakadilan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Kerajaan Yehuda dan menyuruh mereka berlaku adil dan memprotes kultus-kultus kepercayaan penyembahan berhala. Dakwah Nabi Mikha as merupakan keluhan terhadap para penguasa tanah yang menyalahgunakan orang miskin dan terpinggirkan (tersisih). Nabi Mikha as memperingatkan orang-orang yang merampas hak dan harta milik orang lain, maka Allah mengancam mereka dengan azab yang keras. Peringatan Nabi Mikha as sama dengan peringatan Nabi Amos as, Nabi Hosea as dan Nabi Yesaya as kepada Bani Israil, jika mereka tidak mau mendengarkan peringatan-peringatan-Nya dengan beriman dan bertobat lalu mengerjakan amal-amal yang saleh, maka Tuhan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Menang akan memakai bangsa asing untuk menghukum orang-orang Israel yang kafir karena telah melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas dan durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta tidak mau mendengarkan peringatan-peringatan-Nya yang disampaikan melalui utusan-utusan-Nya yang tidak putus-putus diutus kepada mereka, Al-Baqarah ayat 61, 95, Ali-’Imran ayat 112, An-Nisaa’ 160-161, Al-Maaidah ayat 32, 63, 78-79, Al-An’aam ayat 146, An-Nahl ayat 118, Al-Jumu’ah ayat 6-7, Kitab Mikha pasal 3 ayat 11, Kitab Yeremia pasal 19 ayat 4-5, 9, pasal 23 ayat 10-17, pasal 24 ayat 8-10, pasal 25 ayat 1-11, pasal 35 ayat 17 dan pasal 44 ayat 1-30. Padahal Allah telah memperingatkan, jika para raja keturunan Nabi Sulaiman as dan Bani Israil tidak beriman dan tidak bertakwa kepada Allah, maka mereka akan dibuang keluar dari tanah perjanjian (Palestina dan Israel) dan Masjidil Aqsha akan menjadi reruntuhan dan takhta Daud tidak lagi diberikan kepada keturunan Nabi Sulaiman as yang murtad keluar dari agama Islam, Kitab 1 Raja-raja pasal 9 ayat 6-9, Allah akan tetap memberikan takhta Daud kepada Nabi Sulaiman as dan keturunan beliau as asal mereka tetap beriman dan bertakwa kepada Allah, Kitab 1 Raja-raja pasal 2 ayat 4, pasal 6 ayat 12, pasal 8 ayat25-26 dan pasal 9 ayat 4-5.

Qur’an surat Al-Maaidah ayat 32 dan 63:

32.  (...dan sesungguhnya telah datang kepada mereka) Bani Israil (itu rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas) yaitu kitab-kitab-Nya, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat (kemudian banyak di antara mereka) orang-orang Israel yang kafir, fasik dan zhalim (sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan) berbuat maksiat/dosa-dosa (di muka Bumi).

63.  (Mengapa orang-orang alim) rabbi-rabbi (dan pendeta-pendeta mereka) para Imam Bani Israil (tidak melarang mereka mengucapkan kata-kata dusta dan memakan yang haram? Sungguh amat buruklah apa yang mereka perbuat itu).

Qur’an surat An-Nahl ayat 63:

63.  (Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus) rasul-rasul Kami (kepada umat-umat sebelum kamu) Muhammad (tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka) yang buruk itu (maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu) di dunia (dan bagi mereka azab yang sangat pedih) kelak pada hari Kiamat.

Qur’an surat Al-Mujaadilah ayat 19-21:

19.  (Setan telah menguasai mereka) orang-orang kafir, fasik dan zhalim itu (lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi).

20.  (Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina).

21.  (Allah telah menetapkan) di dalam Kitab Lauhul Mahfudz (: ”Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa).

Qur’an surat Faathir ayat 25-26:

25.  (Dan jika mereka mendustakan engkau) Muhammad (maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan) rasul-rasul (ketika rasul-rasul-Nya datang) kepada mereka (dengan membawa keterangan yang nyata) tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat (zubur) yaitu lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Rasulullah saw (dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna) yaitu Kitab suci Taurat, Zabur dan Injil Nabi Isa as (bukan Alkitab Bible), Al-Maaidah ayat 46, Al-An’aam ayat 154, Al-A’raaf ayat 145, Al-Anbiyaa’ ayat 48 dan Ash-Shaaffaat.

26.  (Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir, maka) lihatlah (bagaimana akibat kemurkaan-Ku).

Qur’an surat Adz-Dzariyaat ayat 52-54:

52.  (Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka) yaitu kaum yang kafir dahulu (melainkan mereka) juga (mengatakan:) ”Dia (adalah seorang tukang sihir atau orang gila”) kata-kata penghinaan itu sama seperti yang dikatakan oleh kaum yang kafir pada masa Rasulullah saw.

53.  (Apakah mereka saling berpesan) yaitu kaum yang kafir dahulu dan kaum yang kafir pada masa Rasulullah saw, sehingga kata-kata penghinaan mereka kepada semua nabi Allah itu bisa sama (tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas).

54.  (Maka berpalinglah engkau) Muhammad (dari mereka dan engkau) dan para rasul lainya (sekali-kali tidak tercela) dan tidak seperti apa yang dikatakan oleh kaum yang kafir itu.

Qur’an surat Al-Mu’min ayat 73-76:

73.  Di akhirat kelak (Kemudian dikatakan kepada mereka: ”Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan),

74.  yang kalian sembah (selain Allah?” Mereka menjawab: ”Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu”) mereka mengingkari penyembahan kepada berhala-berhala itu, lalu berhala-berhala sesembahan mereka didatangkan di hadapan mereka, selanjutnya dikatakan kepada mereka: ”Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah bahan bakar Jahannam”, Al-Anbiyaa’ ayat 98 (Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang kafir).

75.  Dan dikatakan pula kepada mereka (Yang demikian itu disebabkan karena kalian bersuka ria di muka Bumi dengan tidak benar) kalian durhaka dan banyak melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas (dan karena kalian selalu bersuka ria) dan karena kalian melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas itu berulang kali.

76.  Dikatakan kepada mereka: (”Masuklah kalian ke pintu-pintu Neraka Jahannam, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang sombong ”) tidak mau beriman.

Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Yeremia pasal 25 ayat 4-5, pasal 26 ayat 4-6, pasal 35 ayat 15 dan pasal 44 ayat 4. Ayat-ayat di bawah ini adalah tentang peringatan Allah yang diturunkan kepada Nabi Yeremia as sebelum terjadi peristiwa kehancuran seluruh Kota Yerusalem dan Masjidil Aqsha pertama oleh Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya dari Kerajaan Babilonia Baru pada tahun 586 SM.

25:4: Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua (sebagian besar) hamba-Nya, yaitu nabi-nabi, tetapi kamu (Bani Israil) tidak mau mendengarkan dan memperhatikannya.

25:5: Kata mereka (para nabi): ”Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat (zhalim) dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat (beriman dan bertakwalah kamu kepada Allah saja dan taatlah kepada rasul-rasul-Nya dan berhentilah kamu dari melakukan perbuatan dosa-dosa, mohon ampunlah dan bertobatlah kepada Allah), maka kamu akan tetap diam (tinggal) di Tanah (Palestina) yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya (tidak untuk selama-lamanya karena Langit dan Bumi serta segala apa yang ada di antara keduanya akan lenyap pada hari Kiamat nanti).”

26:4: Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: ”Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku (Allah), tidak mau mengikuti Taurat-Ku (tidak menjalankan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah yang ada dalam Taurat) yang telah Kubentangkan di hadapanmu,

26:5: dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, (yaitu) para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, tetapi kamu (tetap membangkang) tidak mau mendengarkan (perkataan mereka),

26:6: maka Aku akan membuat rumah (Bait Suci pertama) ini (dihancurkan menjadi reruntuhan) sama seperti (telah dihancurkannya Kemah Suci/Kemah Pertemuan/Mishkan oleh orang-orang Filistin yaitu tempat untuk beribadah kepada Allah terutama untuk shalat berjamaah yang didirikan oleh Bani Israil di Kota) Silo (Khirbet Seilun 16 km di utara pemukiman Israel Beth El (Betel) di Tepi Barat (West Bank) – Palestina. Pernah menjadi tempat Kemah Suci atau masjid sementara tempat Bani Israil shalat berjamaah di Israel sebelum pembangunan Bait Suci pertama di Kota Lama (Tua) Yerusalem/Baitul Maqdis/Al-Quds di Yerusalem Timur), dan kota ini (Yerusalem akan dihancurkan rata dengan tanah sampai hanya tinggal reruntuhan oleh orang-orang Kasdim/Khaldea/Babel) menjadi kutuk bagi segala bangsa di Bumi.”

35:15: Aku telah mengutus kepadamu segala (sebagian besar) hamba-Ku, yaitu para nabi terus-menerus, (dan) mengatakan: ”Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka (janganlah menyembah berhala dan berkorban untuk berhala), maka kamu akan tetap diam di tanah (Palestina) yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku” (tetapi kamu tidak mendengarkan dan tidak perduli dengan peringatan-peringatan-Ku yang Kusampaikan kepadamu melalui para utusan-Ku, kamu tidak beriman dan tidak bertakwa kepada-Ku dan kamu menyekutukan-Ku, kamu tidak beriman kepada kitab-kitab-Ku, kamu durhaka dan tidak taat kepada rasul-rasul-Ku dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, maka kamu harus pergi dari tanah perjanjian ini yang telah Aku berikan kepada nenek moyangmu dan keturunannya dengan dibuang secara paksa keluar dari negerimu ke tanah bangsa-bangsa asing yang menguasaimu dan menindasmu yaitu bangsa Akkadia dari Kerajaan Assyria (Asyur) dan bangsa Khaldea dari Kerajaan Babilonia Baru, semua itu terjadi karena kamu adalah orang-orang yang kafir, fasik dan zhalim).

44:4: (Padahal) Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu (Bani Israil) semua (sebagian besar) hamba-Ku, (yaitu) para nabi, dengan mengatakan: “Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini!” (Janganlah kamu menyembah selain Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, perintah-perintah dan larangan-larangan Allah lainnya dalam Taurat disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 83, Al-An’aam ayat 151-152 dan Al-A’raaf ayat 169), tetapi Bani Israil tetap membangkang dan tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah melalui para utusan-Nya tersebut, maka terjadilah malapetaka-malapetaka yang menimpa Bani Israil dan negeri mereka di tangan bangsa-bangsa asing. Alkitab Perjanjian Lama (Taurat Yahudi dan kitab-kitab para nabi lainnya) yang ada di tangan kaum Yahudi dan kaum Nasrani Trinitas Kristen Protestan dan Kristen Katolik Roma itu tidak asli lagi, karena kata-katanya telah diubah-ubah dari tempat-tempatnya supaya sesuai dengan hawa nafsu dan tradisi-tradisi orang-orang Israel yang kafir dan juga supaya tidak bertentangan dengan ajaran Paulus dan para pengikutnya yang menuhankan Nabi Isa as dan Maryam, Al-Baqarah ayat 75, 78-79, Ali-‘Imran ayat 78, Al-Maaidah ayat 13, 41, An-Nisaa’ ayat 46 dan sabda Nabi Isa as di dalam Injil Barnabas hal. 225-226, Bab 124. Guru Spiritual Yang Asli dan Guru Spiritual Yang Palsu. Kitab suci Injil Nabi Isa as berbeda dengan Bible Alkitab Perjanjian Baru yang terdiri: 4 kitab Injil kanonik yaitu: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, surat-surat Katolik yang ditulis oleh Paulus dan murid-muridnya (pengikutnya) dan Kitab Injil Wahyu Yahya (Yohanes) yang ditulis oleh Nabi Yahya as. Paulus (penulis Injil Matius dan surat-surat Paulus), penulis Injil Markus, Lukas (penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul) dan penulis Injil Yohanes adalah orang-orang yang tidak pernah bertemu dengan Nabi Isa as dan bukan murid Nabi Isa as. Yahya/Yohanes/John bin Zabdi dan Barnabas termasuk keponakannya Markus adalah orang-orang muslim yang hanya menyembah kepada Allah (Al-Maaidah ayat 111 dan Ash-Shaff ayat 14). Jadi tidak mungkin Yahya bin Zabdi menulis Injil Yohanes dan Markus menulis Injil Markus karena kedua orang tersebut hanya mengakui (percaya) bahwa Nabi Isa as adalah utusan Allah dan tidak pernah mempertuhankan Nabi Isa as.   

Qur’an surat Al-Baqarah ayat 87-88:

87.  (Sungguh, Kami telah mendatangkan Alkitab) Taurat (kepada Musa, kemudian Kami susul) utus terus-menerus tanpa putus (setelah itu dengan para rasul) dari saudara-saudara mereka sendiri hingga jumlah mereka mencapai puluhan ribu orang nabi-Nya untuk berdakwa kepada Bani Israil sampai Allah utus Nabi Isa as menjadi nabi dan rasul yang terakhir dari Bani Israil (dan Kami berikan kepada Isa bin Maryam bukti-bukti kebenaran) yaitu mukjizat-mukjizat (Dan Kami perkuat dia dengan Roh Kudus) adalah Roh yang disucikan yaitu Malaikat Jibril as yang mengiringi Nabi Isa as berdakwah ke mana pun beliau as pergi. Namun kamu Bani Israil tidak juga mengikuti jalan yang lurus, kecuali hanya sedikit sekali yang beriman (Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul dengan) membawa (apa yang tidak diingini) tidak disukai oleh (dirimu) berupa ajaran agama yang benar (kamu menjadi takabur) durhaka dan mengingkari nabi-nabi-Nya (maka sebagian) di antara nabi-nabi-Nya (kamu dustakan dan sebagian lagi kamu bunuh) yaitu: Nabi Yesaya as, Nabi Uria as, Nabi Zakariya as, Nabi Yahya as, percobaan pembunuhan terhadap Nabi Ilyas as, Nabi Yeremia as, Nabi Isa as dan lain-lain yang berjumlah lebih dari 10.000 jiwa nabi-Nya yang telah dibunuh oleh Bani Israil.

88.  (Dan mereka berkata:) kepada Rasulullah saw untuk mengolok-olok (”Hati kami tertutup”) sehingga tidak dapat mendengar apa yang dikatakan orang. Allah berfirman : (Tetapi) menegaskan kenyataan sebenarnya bahwa (Allah telah mengutuk mereka disebabkan kekafiran mereka) Allah telah mengunci mati pendengaran dan hati mereka serta meletakkan tutupan atas penglihatan mereka sehingga mata hati dan pendengarannya buta-tuli (bukan karena cacat) atau tertutup pada mata hati dan pendengaran orang-orang Israel yang kafir itu (maka hanya sedikit sekali mereka yang beriman) sebagian besar Bani Israil itu kafir dan fasik.

Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 5:

5.      (Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Kitab Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab) Bani Israil adalah kaum yang diperintah oleh Allah untuk mengamalkan apa yang terkandung dalam Kitab suci Taurat, kemudian mereka tidak mengamalkannya, maka mereka diumpamakan seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal tetapi tidak dapat memanfaatkannya, Allah telah menurunkan banyak kitab yang dibawa oleh nabi-nabi-Nya kepada Bani Israil (Amat buruklah perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah) karena Allah menyerupakan mereka dengan simbol (lambang) binatang keledai yang dianggap bodoh yang tidak mempunyai akal pikiran sehingga tidak bisa berpikir  (Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim).

Qur’an surat Al-An’aam ayat 48:

48.  (Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman) kepada Allah dan rasul-rasul-Nya (dan mengadakan perbaikan) terhadap amal perbuatannya dengan memohon ampun dan bertobat kepada-Nya kemudian bertakwa serta mengerjakan amalan-amalan yang saleh (maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati).

Qur’an surat Al-Ahzab ayat 7-8 dan 45-46:

7.      (Dan) ingatlah (ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari engkau) Muhammad (dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam) adalah 5 orang nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi karena mempunyai ketabahan yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran tauhid kepada umatnya (dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh).

8.      (Supaya Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka) pada hari Kiamat Allah akan menanyakan kepada orang-orang beriman dan bertakwa tentang nabi-nabi-Nya yang diutus kepada mereka, apakah rasul-rasul-Nya telah bersungguh-sungguh (semaksimal mungkin) dalam mengerjakan kewajibannya untuk menyampaikan risalah-risalah (amanat) Allah dan memberikan penjelasan dengan seterang-terangnya kepada umat mereka dan Allah juga akan menanyai rasul-rasul-Nya tentang kewajiban mereka untuk berdakwa kepada umat mereka, Ali-’Imran ayat 20, Al-Maaidah ayat 67, 92, 99, Al-An’aam ayat 90, Al-A’raaf ayat 6, 61-63, 67-69, 79, 87, 184, Huud ayat 57, Ar-Ra’du ayat 40, Ibrahim ayat 4-5, Al-Hijr ayat 89, An-Nahl ayat 35, 82, Al-Anbiyaa’ ayat 109, An-Nuur ayat 54, Al-Furqaan ayat 57, Al-‘Ankabuut ayat 18, Al-Ahzab ayat 39, Yaasiin ayat 16-17, Asy-Syuuraa ayat 15, 48, 52, At-Taghaabun ayat 12 dan Al-Jin ayat 23, 28 (dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih) karena mereka tidak beriman dan bertakwa kepada Allah dan tidak taat kepada rasul-rasul-Nya.

45.  (Wahai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi) atas seluruh umat manusia di hari pembalasan, An-Nisaa’ ayat 41, An-Nahl ayat 89 dan Al-Muzzammil ayat 15 (dan pembawa kabar gembira) dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka dan berada di dalam taman-taman Surga yang ada sungai-sungainya dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka dan diberi rezeki di dalamnya tanpa perhitungan atau tidak ada habis-habisnya, Shaad ayat 49-54, Al-Mu’min ayat 40, Asy-Syuuraa ayat 22, Az-Zukhruf ayat 70-73, Ad-Dukhaan ayat 51-57, Muhammad ayat 15, Ath-Thuur ayat 17-28 dan Al-Qamar ayat 54-55 (dan pemberi peringatan) yang nyata (sebenarnya) kepada seluruh alam jin dan manusia dengan membawa kitab-Nya yang memberi penjelasan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman dan bagi tiap-tiap kaum ada orang (rasul) yang memberi petunjuk atas perintah-Nya, bagi orang-orang kafir yang menyombongkan diri dengan mendustakan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-rasul-Nya akan dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam kekal mereka di dalamnya, Al-Baqarah ayat 119, 151, 213, An-Nisaa’ ayat 163-165, Al-Maaidah ayat 67, Al-An’aam ayat 19, 48, 51, 92, Al-A’raaf ayat 2, 158, 184, 188, Yunus ayat 2, Huud ayat 2, 12, 25, Ar-Ra’du ayat 7, 30, 38, Ibrahim ayat 52, Al-Hijr ayat 89, Al-Israa’ ayat 105, Al-Kahfi ayat 56, Maryam ayat 97, Thaahaa ayat 2-3, Al-Hajj ayat 49, Al-Furqaan ayat 1, 56, Asy-Syu’araa’ ayat 106-110, 112-115, 124-135, 142-152, 155-156, 161-166, 168, 177-184, 188, 194, Al-An-Naml ayat 45-46, 54-55, 91-93, Qashash ayat 46, Al-‘Ankabuut ayat 50, As-Sajdah ayat 2-3, Sabaa’ ayat 28, 46, Faathir ayat 23-24, Yaasiin ayat 3-6, 11, Shaad ayat 65, 70, Fushshilat ayat 3-4, 13-14, Asy-Syuuraa ayat 7, Al-Ahqaaf ayat 9, 12, Al-Fath ayat 8, Qaaf ayat 45, Adz-Dzariyaat ayat 50-51, 55, Ath-Thuur ayat 29, An-Najm ayat 56, Al-Mulk ayat 26, Al-Jin ayat 23, An-Naazi’aat ayat 45 dan Al-Ghaasyiyah ayat 21.

46.  (Dan untuk menjadi penyeru) manusia (kepada) agama (Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi) Allah mengutus Rasulullah saw dan nabi-nabi sebelumnya kepada kaum mereka masing-masing dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas dan benar-benar memberi petunjuk kepada jalan agama yang lurus, jalan agama Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji dan membawa agama yang benar, yaitu agama Islam untuk ditegakkan supaya tidak sesat jalannya di dunia dan di akhirat, Ali-‘Imran ayat 19, 83, 85, Al-Maaidah ayat 3, Al-An’aam ayat 161, Al-A’raaf ayat 144, At-Taubah ayat 33, 36, Yuusuf ayat 40, Ibrahim ayat 1, An-Nahl ayat 125, Al-Qashash ayat 87, Al-’Ankabuut ayat 18, Ar-Ruum ayat 30, 47, Asy-Syuuraa ayat 13, 15, 52-53, Ash-Shaff ayat 9, Al-Ghaasyiyah ayat 21 dan An-Nashr ayat 2.

Qur’an surat Az-Zumar ayat 3:

3.      (Ingatlah! Hanya kepunyaan Allah agama yang murni) dari syirik (Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah) berkata (: ”Kami tidak menyembah mereka) berhala-berhala itu (melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sesungguhnya Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar).

Qur’an surat Al-Mu’min ayat 15:

15.  Allah-lah (Yang Maha Tinggi derajat-Nya. Yang memiliki Al-’Arsyi, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) yaitu rasul-rasul-Nya (supaya memperingatkan) manusia (tentang hari pertemuan) antara Allah dengan penduduk Bumi, bertemunya antara tuhan-tuhan selain Allah yang disembah manusia dan para penyembahnya, bertemunya antara penduduk Langit dan penduduk Bumi dan juga bertemunya orang yang aniaya dengan orang yang dianiaya pada hari Kiamat kelak.

Qur’an surat Al-Fath ayat 28:

28.  (Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar supaya dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi) bahwa Nabi Muhammad saw itu adalah utusan Allah, Al-Fath ayat 29.

Qur’an surat Ath-Thalaaq ayat 10-11:

10.  (….Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepada kalian) yaitu Al-Qur’an,

11.  dengan mengutus (seorang rasul) yaitu Nabi Muhammad saw (yang membacakan kepada kalian ayat-ayat Allah yang menerangkan) menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, Yusuf ayat 111 (supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam Surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya).

Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 165:

165.    (Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya tidak ada lagi alasan bagi manusia membantah Allah) mengemukakan alasan-alasan mereka di hari pengadilan kelak, Al-Maaidah ayat 19 dan Al-An’aam ayat 156-157 (setelah rasul-rasul itu diutus) kepada mereka, Al-Ahzab ayat 38-39 (Dan Allah Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana).

Qur’an surat Al-Hadiid ayat 8:

8.      (Dan mengapa kalian tidak beriman kepada Allah padahal rasul menyeru kalian supaya kalian beriman kepada Tuhan kalian. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjian kalian) Allah telah mengambil perjanjian ruh Bani Adam (bangsa manusia) ketika di alam ruh, Allah telah mengambil kesaksian terhadap ruh (jiwa) mereka dan mereka telah mengakui (bersaksi), bahwa Tuhan mereka adalah Allah (jika kalian adalah orang-orang yang beriman) bersegeralah beriman kepada Allah.

Qur’an surat Al-A’raaf ayat 172-173:

172.    (Dan) ingatlah (ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka yaitu anak cucu mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka) seraya berfirman (: “Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka) ruh-ruh manusia itu (menjawab: “Betul) Engkau adalah Tuhan kami (kami menjadi saksi”) Allah lakukan yang demikian itu yaitu mengambil kesaksian ruh manusia, supaya (di hari Kiamat kelak kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami) Bani Adam (terhadap hal-hal ini) tentang keesaan Tuhan (adalah orang-orang yang lalai”) maksudnya supaya mereka tidak mengatakan: “Kami tidak mengetahuinya.”

173.    (Atau supaya kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orangtua-orangtua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu”) supaya orang-orang musyrik itu tidak bisa membuat alasan dengan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka terlebih dahulu telah mempersekutukan Tuhan, mereka hanya meniru perbuatan nenek moyang mereka dan anak-anak keturunan mereka tidak mengetahui jika mempersekutukan Tuhan itu salah. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan nenek moyang mereka itu.

Qur’an surat Thaahaa ayat 134:

134.    (Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum dia) Rasulullah saw (diutus, tentulah) di hari Kiamat (mereka berkata: ”Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul) dahulu ketika di dunia (kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau) yaitu Al-Qur’an yang dibawa Rasulullah saw (sebelum kami menjadi hina dan rendah?”) karena di akhirat mereka dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam.

Qur’an surat Az-Zumar ayat 55-59:

55.  (Dan ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian) yaitu Al-Qur’an (sebelum datang azab kepada kalian dengan tiba-tiba, sedang kalian tidak menyadari) akan kedatangannya.

56.  (Supaya jangan ada orang yang mengatakan: ”Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam) menunaikan kewajiban (terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan”) agama Allah.

57.  (Atau) supaya jangan (ada yang berkata: ”Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa”).

58.  (Atau) supaya jangan (ada yang berkata ketika ia melihat azab: ”Sekiranya aku dapat kemnbali) ke dunia (tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik”) yaitu menjadi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh.

59.  Maka dikatakan kepada mereka oleh Allah Swt: (”Benar, sesungguhnya telah datang ayat-ayat-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri) tidak mau beriman (dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir”).

Qur’an surat Ibrahim ayat 35-36:

35.  (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim berkata: ”Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini) Mekkah (negeri yang aman) Allah mengabulkankan doa Nabi Ibrahim as, maka Allah menjadikan Kota Mekkah sebagai kota yang suci, di dalamnya dilarang mengalirkan darah manusia, menganiaya seseorang, berburu binatang buruan dan menebang pohon-pohon (dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku) daripada (menyembah berhala-berhala”).

36.  (Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka) berhala-berhala (itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku) berpegang pada ajaran tauhid (maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku) pemeluk agama Islam (dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) doa Nabi Ibrahim as ini sebelum beliau as mengetahui bahwa Allah Swt tidak mengampuni dosa syirik dan belum bertobat sejak nyawa berada di kerongkongan sampai mati.

Qur’an surat Al-‘Ankabuut ayat 27:

27.  (Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Alkitab pada keturunannya) Allah mengutus puluhan ribu nabi yang datang terus-menerus dari keturunan nabi-nabi tersebut dengan membawa Kitab Taurat, Zabur, Injil dan kitab-kitab para nabi Bani Israil lainnya (dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia) yaitu Nabi Ibrahim as menjadi buah tutur yang baik dikalangan pemeluk agama Islam, Yahudi dan Nasrani (dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh).

Qur’an surat Ash-Shaaffaat ayat 113:

113.    (Kami limpahkan keberkahan atasnya) Nabi Ibrahim as (dan atas Ishaq) dengan Allah perbanyak keturunan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ishaq as sampai menjadi berbangsa-bangsa termasuk Bani Israil (Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik) mengerjakan amal-amal saleh dan kebanyakan para nabi dan rasul adalah keturunan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ishaq as, Allah mengutus puluhan ribu nabi dan rasul yang berasal dari Bani Israil (dan ada) pula (yang zhalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata) yaitu Bani Israil yang kafir selalu berpaling dari iman, sesat dan menyesatkan kebanyakan manusia, durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa (kerusakan), padahal terus-menerus tanpa putus Allah mengutus kepada mereka sebagian besar nabi-Nya, Kitab Yeremia pasal 25:4-5, pasal 26:4-6, pasal 35:15 dan pasal 44:4 yang membawa kabar gembira dan memberi peringatan, Al-Baqarah ayat 83, Ali-‘Imran ayat 112, An-Nisaa’ ayat 160, Al-Maaidah ayat 77, 78-79, Al-An’aam ayat 146 dan An-Nahl ayat 118.

Qur’an surat Al-Hadiid ayat 26:

26.  (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan pada keturunan keduanya kenabian dan Alkitab, maka di antara mereka) yaitu keturunan kedua nabi tersebut (ada yang menerima petunjuk dan kebanyakan di antara mereka) adalah orang-orang yang (fasik).

Perihal Raja Nebukadnezar II Penguasa Kerajaan Babilonia Baru (Babel) tahun 605-562 SM:

Dinobatkan menjadi Raja Kerajaan Babilonia Baru tanggal 7 September 605 SM setelah ayahnya Raja Nabopolassar wafat, semula ia merupakan seorang raja penyembah berhala terutama dewa utamanya yaitu Dewa Marduk yang juga dipuja oleh nenek moyangnya dan rakyatnya di wilayah tersebut. Tetapi pada masa Nabi Daniel as dan teman-temannya, yaitu Hananya, Misael dan Azarya berada di Kerajaan Babel sebagai orang-orang buangan Yehuda yang telah diangkat oleh Raja Nebukadnezar II sebagai penasehatnya, Allah kemudian berkehendak lain terhadap Raja Nebukadnezar II dengan memberinya petunjuk, lalu Allah melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam sehingga menjadikannya sebagai hamba Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa dan Maha Mengalahkan. Sebelumnya Allah telah memperlihatkan semua kejadian yang dapat membuka mata hatinya untuk mengenal dan mengetahui bahwa hanya Allah Tuhan semesta alam. Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui siapa yang paling patut menerima karunia-Nya, Al-Baqarah ayat 247. Tuhan Allah yang mempunyai kerajaan yang memberikan kerajaan kepada orang yang kehendaki-Nya dan yang mencabut kerajaan dari orang yang dikehendaki-Nya. Allah yang memuliakan orang yang dikehendaki-Nya dan menghinakan orang yang dikehendaki-Nya. Di tangan-Nya segala kebajikan, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ali-’Imran ayat 26. Akhirnya Raja Nebukadnezar II menjadi hamba Allah yang taat dan saleh di sepanjang hidupnya, Al-Israa’ ayat 5, Kitab Yeremia pasal 25 ayat 9, pasal 27 ayat 6 dan pasal 43 ayat 10.

Qur’an surat Fushshilat ayat 30-33:

30.  (Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ”Tuhan kami adalah Allah.” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka) dengan tetap beriman dan bertakwa kepada Allah saja sepanjang hidupnya (maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka) sewaktu mereka wafat dengan mengatakan: (”Janganlah kalian takut dan jangan) pula (kalian merasa sedih dan bergembiralah dengan Surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian”).

31.  (Kamilah pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya) Surga (kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh pula apa yang kalian minta).

32.  (Sebagai penghormatan) rezeki yang telah disiapkan bagi kalian (dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).

33.  (Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah) dengan mentauhidkan-Nya (mengerjakan amal yang saleh dan berkata: ”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”) orang-orang muslim.

Kehancuran seluruh Yerusalem termasuk Masjidil Aqsha pertama terjadi pada bulan Agustus 586 SM oleh tentara-tentara Raja Nebukadnezar II dari Kerajaan Babilonia Baru. Setelah masa pembuangan Bani Israil di Babel selama 48 tahun, Raja Cyrus/Koresh/Kurush II yang Agung dari Kerajaan Persia mendapat perintah dari Allah menyuruh orang-orang Israel pulang ke negeri mereka untuk membangun lagi Kota Yerusalem dan Masjidil Aqsha/Baitullah/Bait Suci kedua. Maka Raja Cyrus II memberi izin Bani Israil pulang kembali ke negeri mereka yang jaraknya sekitar 800 km dari tempat pembuangan mereka di Kerajaan Babilonia Baru (Babel) pada tahun 539 SM. Dan Raja Cyrus II juga menyuruh mengembalikan harta benda suci perlengkapan ibadah milik Masjidil Aqsha pertama yang dahulu telah dibawa (diangkut) Raja Nebukadnezar II dari Yerusalem yang kemudian ditaruhnya di dalam Kuil Dewa Marduk, untuk dikembalikan ke Yerusalem sebagai perlengkapan ibadah Masjidil Aqsha kedua, Kitab 2 Raja-raja pasal 24 ayat 13, Kitab 2 Tawarikh pasal 36 ayat 22-23, Kitab Yesaya pasal 44 ayat 26, 28, pasal 45 ayat 13, Kitab Ezra (Uzair) pasal 1 ayat 1-11, pasal 3 ayat 7-13, pasal 5 ayat 1-17 dan pasal 6 ayat 1-22, akan tetapi pada tahun 70 M benda-benda suci untuk perlengkapan ibadah milik masjid tersebut dijarah lagi oleh Jenderal Titus dan tentara-tentaranya lalu dibawa ke Kota Roma. Masjidil Aqsha kedua mulai dibangun tahun 537 SM setelah 2 tahun Bani Israil pulang ke negeri mereka, lalu selesai dan diresmikan tanggal 12 Maret 515 SM pada tahun ke-6 pemerintahan Raja Darius I yang Agung dari Kerajaan Persia, Kitab Ezra pasal 6 ayat 15.

Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 164:

164.    (Dan) ada (rasul-rasul yang telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu sebelumnya, dan) ada (rasul-rasul yang belum kami kisahkan) tentang mereka kepadamu (Dan Allah telah berbicara dengan Musa sebenar-benarnya berbicara) secara langsung tanpa perantara Malaikat Jibril as dan bukan lewat mimpi.

Qur’an surat An-Nahl ayat 43:

43.   (Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau) Muhammad (kecuali orang-orang pria yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan) yaitu kaum Ahli Kitab terutama orang-orang Yahudi (jika kalian tidak mengetahui) tentang nabi-nabi mereka yang berjumlah puluhan ribu yang diutus oleh Allah kepada Bani Israil.

 

Sumber: Al-Qur’an, Tafsir Jalalain dan berbagai sumber